Anggaran Biaya Taksiran

Dalam menyusun rencana anggaran biaya bangunan kita dapat mengestimasikan anggaran biaya pada taksiran gorel atau taksiran kasar digunakan harga satuan tiap meter persegi luas bidang pekerjaan. Anggaran biaya gorel atau taksiran kasar dijadikan peduman pada anggaran biaya yang nantinya dihitung secara teliti walaupun pada taksiran biaya gorel tidak terlalu jauh berbeda dengan biaya yang dihitung secara teliti , kita ambil semple sederhana misalnya dalam sebuah bidang garapan rumah : tapak bangunan dengan luas 8 x 8 m2 = 64 m2 ( volume ) dan harga satuan Rp. 2000.000 maka jumlah taksiran gorel atau kotor = Rp. 128.000.000,- demikian adalah sebuah contoh sederhana anggaran biaya dengan taksiran gorel atau taksiran kotor .

Anggaran Biaya Teliti

Anggaran Biaya teliti adalah ketika merencanakan sebuah bangunan dihitung dengan cermat dan teliti sesuai dengan aturan dan syarat syarat. tata cara penyusunan anggran biaya, pada artikel sebelumnya tentang taksiran gorel atau taksiran kasar di uraikan harga gorel dihitung berdasarkan volume luas bidang kerja / m2 estimasi diperhitungkan dengan harga sewajarnya dan tidak terlalu jauh dengan taksiran anggaran biaya teliti. Sedangkan penyusunan taksiran anggaran biaya teliti harus di dikung dengan gambar Bestek dan gambar kerja Bestek gunanya untuk menjelaskan spesifikasi bahan dan syarat syarat perinsip atau teknis, gambar kerja menjelaskan besaran masing masing volume pekerjaan dan harga satuan pekerjaan dihasilkan dari analisa atau koefisien ( ini adalah acun normatif atau faktor pengali baik indeknya dari BOW, SNI, CIPTA KARYA, BINA MARGA) x harga satuan bahan dan Upah ( ini harus disesuaikan dengan standaritas masing masing daerah/perbub) maka hasil nya disbut RAB ( Rencana Anggaran Biaya ).

Gambar kerja dan atau gambar bestek

Gambar kerja dan atau gambar bestek

Gambar kerja merupakan definisi dari sebuah uraian awal perencanaan sampai dengan gambar detil dengan teknik di rekayasa semudah mungkin di baca dan dengan tampilan gambar di zooming atau di perbesar pada ukuran sekala nya. Gambar kerja ini merupakan lampiran dan uraian serta syarat syarat bentuk pekerjaan. Gambar kerja merupakan gambar bersyarat dan sket pekerjaan juga sampai dengan Rencana Anggaran Biaya.
Gambar kerja terdiri dari :
  1. Gambar Situasi : skala 1 : 500
  2. Rencana letak bangunan
  3. Halaman
  4. Jarak muka pagar dari as jalan dan jarak badan bangunan dari as jalan ( dikondisikan denagn index jalan Negara, Kabupaten dan jalan desa)
  5. Saluran pembuang air hujan
  6. batas jalan dan atau batas utara ,selatan, barat dan timur
Gambar Denah
Gambar denah merupakan gambar tapak setinggi kurang lebih 1 m dan gambar lantai, pintu dan jendela di perdetil dan gambar penerangan atas di gambar dengan bentuk garis putus putus dan gambar atap juga demikian dalm bentuk sangat jelas dan gambar penerangan di gambar garis putus2 gambar atap juga demikian cuman lebih tebal dan terlihat jelas sesuai dengan atap. Lantai induk dan gambaran kolom daan beton di bedakan dengan gambar pasangan tembok semua ukuran dengan model arah vertikal dengan simbol + dan untuk bawah lantai memakai simbol -.
Gambar Potongan SKALA 1 : 100
Gambar potongan yaitu sesuai kebutuhan untuk mendetikan gambar misal dengan pot perinsip, melintang, membujur yakni untuk mempermudah di baca dalam mengerjakan suatu kontruksi.
Gambar Pandangan
Gambar pandangan cukup sederhana tidak dicantumkan lebar maupun tinggi bangunan tetapi di lengkapi dekorasi sesuai apa yg telah di rencanakan.
Gambar Rencana atap skala 1 : 100
Gambar kerja rencana atap detil pekerjaan atap seperti : Kuda kuda, nok gording, murplate/reng balok, hookeper,heilkeper, talang air untuk kasau dan kontruksi penahan dengan detil.
Gambar Kontruksi skala 1 : 50
Gambar kontruksi terdiri dari : Kontruksi Beton bertulang, kayu, baja lengkap dengan perhitungan dan kontruksinya.
Gambar Pelengkap
Garmbar pelengkap terdiri dari :
Santasi, instalasi listrik, saluran pembuang air hujan dan juga pembuang air kotor.

Syarat Gambar Kerja Bangunan

Syarat Gambar Kerja Bangunan

Bahwa yg menjadi prinsip dalam merencanakan sebuah bangunan adalah gambar kerja yg kemudian di susun di kelompokan maka disebutlah Bestek bangunan misalkan pada bahsan ini gambar kerja rumah tinggal , untuk perencanaan membangun rumah tinggal yg pertama kali adalah lahan bangunan dan dilanjutkan dengan perencanaan gambar kerja bangunan rumah tinggal . Bagaimana agar rekayasa gambar kerja rumah tinggal dapat di pahami dengan sedetil detilnya , untuk itu kita harus dapat menguraikan semua bidang pekerjaan rumah tinggal. Berikut ini adalah syarat gambar Kerja rumah tinggal yg harus dijabarkan pada sebuah rekayasa perencanaan gambar kerja rumah tinggal diantaranya :
Adanya Gambar Denah, tampak depan, tampak belakang, samping kiri, samping kanan, Pondasi, pot A : A, pot B : B, pot Prinsip, rencana kap, Plafon,kusen,instalasi listrik dan rencana sanitasi.

Cara menghitung harga satuan pekerjaan pembersihan lahan

Cara menghitung harga satuan pekerjaan pembersihan lahan

Dalam 10 m2 pembersihan lahan diperlukan upah Pekerja dan mandor sebesar :
Ket : koefisien menggunakan index BOW atau bisa disesuaikan dengan index ciptakarya dan atau sesuai kebutuhan
pekerja= 0.75, Mandor=0.025
Upah : Pekerja = 80.000 Mandor = 90.000 @ harga upah atau bahan di sesuiakan dengan Perbub Daerah masing masing pada tahun berjalan
Perhitungan nya :
0.75 x 80.000 = 60.000
0.025 x 90.000 = 2.250
@ 60.000 + 2.250 = 62.250
Luas 1 m2 = 1/10 x 62.250 = Rp. 6.225
Maka Harga satuan pekerjaan pembersihan lahan per 1 m 2 = Rp. 6.225
Dan untuk mencari RAB pembersihan lahan adalah luas total volume pembersihan lahan x Harga Satuan Pekerjaan pembersihan lahan.

Cara menghitung Harga Satuan pekerjaan Bouplank

Cara menghitung Harga Satuan pekerjaan Bouplank

Pekerjaan memasang Bouplank di perlukan Upah dan bahan :
Upah Hsp bouplank di hitung 1/4 x jumlah total analisa hsp :
Indek koefisien bouplank
Tukang Kayu : 0.8
Kepala tukang ; 0.08
Pekerja ; 0.28
Mandor : 0.014
Perhitungan Hsp bouplank
Tukang Kayu : 0.8 x 90.000 = 72.000
Kepala tukang : 0.08 x 80.000 = 6400
Pekerja : 0.28 x 70.000 = 19.600
Mandor : 0.014 x 90.000 = 1260
Jumlah = 90.000+80.000+19.600+1.260= 190.860
Jumlah hsp upah bouplank = 1/4 x 190.860 = 47.715
Pekerjaan Memasang Bouplank di butuhkan Bahan :
Papan Pancang dan paku
Indek koefisien :
Papan pancang m3 : 0.011
Paku : 0.10 kg
0.011 x harga papan pancang (1.200.000) = 13.200
0.10 x harga paku (15.000) = 1500
Jumlah hsp bahan bouplank =13.200 + 1500 = 14.700
Jumlah total Harga Satuan Pekerjaan (Hsp) Pekerjaan Bouplank :
47.715+14.700= Rp. 64.415 / m2 memasang bouplank
Keterangan : Harga satuan pekerjaan 1 m2 memasang bouplank = Rp. 64.415

Cara menghitung Volume pembersihan lahan bagunan rumah tinggal

Cara menghitung Volume pembersihan lahan bagunan rumah tinggal

Pada postingan sebelumnya kita telah menghitung harga satuan pekerjaan (HSP) pekerjaan pembersihan lahan dan atau pekerjaan persiapan dan pada edisi posting hari ini bagaimana cara menentukan volume luas pembersihan lahan bangunan rumah tinggal .
Pertama kita siapkan dulu gambar perencanaan denah dimana dengan gambar tersebut kita dapat memperoleh ukuran luas tapak bangunan. Pada kesempatan ini saya tentukan saja ukuran tapak bangunan dengan panjang : 13.5 m x 12 m berikut cara perhitungannya.

Panjang dan lebar Diket :
Panjang = 13.5 M2
Lebar = 12 m2 
Luas = Panjang x Lebar
<=> 13.5 m2 x 12 m2 = 162 M2
Volume = 162 M2
Catatan :
Pembersihan Lahan Berjarak 3 m dari as Denah yakni untuk lahan galian pondasi teras
13.5 M2
Lebar = 12 m2 
Luas = Panjang x Lebar
<=> 13.5 m2 x 12 m2 = 162 M2
Volume = 162 M2
Catatan :
Pembersihan Lahan Berjarak 3 m dari as Denah
yakni untuk lahan galian pondasi teras

Cara menghitung volume Bouplank

Cara menghitung volume Bouplank

Mencari volume pekerjaan bouplank hal pertama yg harus di ketahui adalah luas tapak bangunan, misalnya kita akan menghitung volume bouplank bangunan rumah tinggal dengan ukuran panjang 7 m x lebar 6 m maka luas tapak bangunan : 7m x 6 m = 42 m2.
Berikut cara perhityngannya :
Diket :
Panjang Tiang = 1 m
Jarak tiang ke tiang = 2 m
42 / 2 =21 
<=> Kebutuhan tiang = 21 Buah
=> Ukuran papan = ( 3 x 25 x 400 ) cm = (0.03 x 0.25 x 0.4 )m 
=> Ukuran Tiang = ( 5 x7 x 100 ) cm = ( 0.05×0.7×1) m
Volume papan = 42 m2 x 0.03 x 0.25 x0.4 = 0.126 m3
Volume tiang = 21 buah x 1 x 0.05×0.07 = 0.0735 m3
<=> volume keb pasang bouwplank = 0.126 + 0.0735 = 0.1995 m3

Cara menghitung volume galian pondasi

Cara menghitung volume galian pondasi

Pada postingan kali ini saya mengambil perencanaan galian pondasi rumah tinggal dengan ukuran 7 x 6 = 42 m2 dengan total panjang galiam 45 m’
Penampang galian.
Perbandingan Miring = 5 :1
Tingi Galian ( Tg )= 1,10 m
X : 1 = 1,10 : 5
5 X = 1,10 x 1,10 / 5 = 0.22
Lebar galian atas = 1.30 + ( 2 x X )
<=> 1.30 + ( 2 x 0.22 )
<=> 1.74 m
Luas Penampang =
<=> 1.30 + 1.74 / 2 x 1.10
<=> 1.672 m2
Ket: perhitungan diatas berdasarkan 1 m ‘
@total Volume Galian = 45 x 1.672 = 75.24 m3

Menghitung HSP Urugan kembali galian

Menghitung HSP Urugan kembali galian

Pekerjaan Urugan kembali galian diperlukan upah dan bahan
Upah :
0.75 x 80.000 (pekerja/hari) = 60.000
0.025 x 90.000(Mandor)=2.250
Jumlah HSP URUGAN KEMBALI = Rp. 62.250
Untuk menghitung urugan kembali kita rujuk pada postingan sebelum nya yaitu menghitung galian dengan volume 75.24 m3.
Hitung : Hsp urugan kembali 62.250
Volume Galian= 75.24 m3
62.250 x 75.24 = 4.683.690
Untuk menetukan volume urugan kembali adalag 1/4 x biaya galian.
1/4 (0.25) x 4.683.690 = Rp. 1.170.922

Cara menghitung volume astampang batu kali

Cara menghitung volume astampang batu kali

Menghitung volume astampang batu kali pekerjaan pondasi , yg pertama adalah menghitung panjang pekerjaan pondasi , sebagai contoh kita tentukan total panjang pondasi misal keseluruhan 45 m’
Cara perhitungannya :
DIKET :
PANJANG PONDASI = 45 M
Penampang = 0.20 x 0.90 = 0.18 m2
Volume = 45 m x 0.18 = 8.1 m3

Cara menghitung volume pondasi batu kali

Cara menghitung volume pondasi batu kali


PANJANG PONDASI = 45 M
Penampang = 0.30 + 0.80 / 2 X 0.80
= 0.44 m2
Volume = 45 m x 0.44 = 19.8 m3

Cara menghitung volume urugan pasir bawah pondasi

Cara menghitung volume urugan pasir bawah pondasi

PANJANG PONDASI = 45 M 
Perbandingan miring = 5 : 1 dan tinggi = 10 cm = 0.10 m
X : 1 = 0,010 : 5
5 X = 0.10
X = 0.10 / 5 = 0.02 2 X = 0.04
Lebar atas = 1.30 + 0.04 = 1.34
Penampang urugan pasir
1.30 + 0.04 / 2 x 0.10 = 0.067 m2
Volume urugan pasir = 
45 m x 0.067 = 3.015 m3

Cara menghitung volume kolom praktis dan sloof

Cara menghitung volume kolom praktis dan sloof

DIKET :
Jumlah Kolom praktis = 17, panjang kolom = 3.60 m
Penampang = 0.15 x 0.15 = 0.0225 m2 
volume = 3.60 x 0.0225 = 0.081 m3 
jumlah tiang kolom = 17
vol = 17 x 0.081 = 1.377 m3
Diket : panjang SLOOF = 45 m
Penampang sloof = 0.15 x 0.20 = 0.03 m2
vol = 45 x 0.03 = 1.35 m3

Menghitung Harga satuan pekerjaan Direksi Keet

Menghitung Harga satuan pekerjaan Direksi Keet

Harga satuan pekerjaan Direksi keet di estimasi atau di taksir dari luas tapak tiap m2 yang berasal dari bahan dan upah kerja.
Sebagai contoh misalnya ;
Direksi keet di bagun dengan luas tapak babgunan 4 x 6 = 24 m2.
A. Bahan :
  1. Pasir 1 m3 : 200.000
  2. Kerikil 1 m3 : 200.000
  3. Batu Kali 1 m3 : 200.000
  4. Semen 1 zak : 52.000
  5. Papan 1 m3 : 1000.000
  6. Triplek 1 m3 ; 1000.000
  7. Seng BJLS 20 : 1.200.000
  8. Kayu Balok 1 m3 : 2.200.000
  9. Kaca 1 m3 ; 2000.000
  10. Kunci 1 bh : 175.000
  11. Kaca Nako 1 daun jdla : 120.000
  12. Paku 1 kg : 30.000
    Sub total A : 3.337.000
    B. Upah
  13. Kepala tukang 1 org : 90.000
  14. Pekerja 1 org : 75.000 
    Sun total B. : 165.000
PERHITUNGAN HSP DIREKSI KEET ;
Bahan + upah ( sub total A + B ) : Grand tota dibagi (/) Luas Tapak bangunan Direksi Keet.
3.337.000 + 165.000 /24 : 145.917
Maka HSP Direksi Keet / m2 =
Rp. 145.917

Jenis uraian pekerjaan pondasi

Jenis uraian pekerjaan pondasi

Pekerjaan pondasi terdiri dari beberapa jenis diantaranya :
  1. Pekerjaan persiapa n meliputi : pembersihan lahan, bouplank, Direksi keet dan los kerja.
  2. Galian meliputi : Galian tanah pondasi dan urugan kembali
  3. Pasangan Pondasi Batu Kali meliputi : Urugan pasir Bawah pondasi, Astamping dan pondasi batu kali

Jenis jenis pekerjaan dinding dan beton rumah tinggal

Jenis jenis pekerjaan dinding dan beton rumah tinggal

  1. Pekerjaan dinding terdiri dari : pasangan tembok 1 : 2, Pasangan tembok 1 : 4
  2. Pekerjaan Kusen terdiri dari : Kusen pinti dan jendela, meni kayu dan angker
  3. Pekerjaan beton tidak bertulang tersiri dari : beton cor 1 : 2 : 3
  4. Pekerjaan Beton bertulang terdiri dari : Tiang praktis,sloof,ring balok, balok konsul, kuda kuda dan plat beton

Pekerjaan Rangka atap dan Kap

Pekerjaan Rangka atap dan Kap

  1. Garapan rangka atap
Jenis Pekerjaan rangka atap terdiri dari : memasang atap genteng dan atau Bajring, pasang bubungan
2. Pekerjaan Kap terdiri dari : Kuda kuda,lesplank, papan ruoter, sambungan kayi, residu dan bout atau angker

Pekerjaan Plafond

Pekerjaan Plafond

Jenis Pekerjaan plafon rumah tinggal teridiri dari :
I. BALOK PLAFOND
  1. Rangka plafond dalam
  2. Rangka plafond luar/overstak
  3. Residu rangka plafond.
II. MEMASANG PLAFOND
  1. Memasang triplek
  2. Plafond luar
  3. Los pinggir plafond

Pekerjaan Plesteran dan Lantai

Pekerjaan Plesteran dan Lantai

  1. Pekerjaan plesteran meliputi : plesteran dinding dengan perbandingan 1 : 2, perbandingan 1 : 4 dan Pasangan porselen
2.Pekerjaan Lantai :
Urugan bawah lantai yakni ada urugan tanah dan urugan pasir.
Pasangan ubin polos, petak air dan pasangan keramik

Pekerjaan Pintu dan jendela

Pekerjaan Pintu dan jendela

Pekerjaan pintundan jendela rumah tinggal dapat di uraikan beberapa pekerjaan :
Memsanag pintu dan jendela :
  1. Pintu teak wood
  2. Rangka jendela nako
  3. Pasangan kava tebal 5 mm
  4. Kaca nako tebal 5 mm
  5. Ventilasi
  6. Kunci pintu ( tinggal pilih mode nya )

Pekerjaan cat atau kapuran

Pekerjaan cat atau kapuran

Pekerjaan kapuran/ cat terdiri dari :
  1. Mencat kayu
  2. Mencat dinding dengan cat yg di rekomendasikan bagus dan berkwalitas
  3. Mencat kusen pintu dan jendela